Hai, apa kabar? Kita bertemu lagi dalam reportase laman web Spensa. Reportase ini khusus disajikan buat kamu yang penuh semangat dan tetap setia mengikuti kabar terkini dari Spensa. Nah, kali ini info tentang penanaman mangrove oleh para siswa Spensa akan dilaporkan kepada kamu. Yuk, ikuti hingga akhir ya!
Pertengahan Desember 2021, Spensa padat acara. Yang akan dilaporkan kali ini beda. Yup, Spensa mengadakan kegiatan running class learning. Itu, tuh, pembelajaran di luar kelas. Tahu, kan? Nah, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan alam, Spensa mengagendakan pembelajaran luar kelas yang dikemas dalam kegiatan bakti alam.
Sejumlah 250 batang bibit mangrove ditanam oleh rombongan siswa dan guru Spensa. Kawasan pantai wisata Tambak Bulusan sengaja disasar. Ini adalah kawasan pantai yang ada di wilayah kabupaten Demak. Pantai ini merupakan kawasan yang mengalami abrasi cukup mengkhawatirkan. Hal ini disampaikan oleh koordinator OISKA Mangrove kabupaten Demak.
“Selama 18 tahun saya menjadi koordinator OISKA Mangrove Demak, salah satu kegiatan yang terus kami lakukan adalah menanam mangrove. Sejumlah 75.000 batang pohon mangrove sudah ditancapkan di sepanjang 37 KM pantai kabupaten Demak. Abrasi yang cukup tinggi merupakan latar belakang program ini, “ demikian sekilas penjelasan Ali Mahmud, koordinator OISKA.
Disampaikan pula oleh Ali Mahmud bahwa saat ini partisipasi masyarakat dalam penanaman mangrove sudah menggembirakan. Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi bangkit setelah serangan abrasi berlangsung masiv. Hal ini karena dampaknya telah dirasakan secara nyata. Lahan tinggal masyarakat di wilayah pesisir utara berkurang drastis. Kondisi ini telah dikabarkan sejak lama oleh berbagai media massa.
Selain kegiatan penanaman mangrove, tak lupa rombongan Spensa turut membersihkan lingkungan pantai. Sampah yang berserakan dikumpulkan ke dalam basket.
Kegiatan seru ini merupakan salah satu acara dari rangkaian event yang digawangi oleh tim Adiwiyata SMP Negeri 1 Mranggen setelah sehari sebelumnya dilangsungkan workshop pengolahan sampah. Adapun tim dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Demak turut melakukan pendampingan.
Ya, bagaimanapun lingkungan alam adalah tempat tinggal kita. Apa yang menimpa alam, imbas juga dirasakan oleh kita. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita menutup mata. Maka, mari jaga alam kita!
Salam jaya Spensa. (Amanah Agus)
Beri Komentar