Info Sekolah
Thursday, 22 May 2025
  • Selamat datang di laman web SMP Negeri 1 Mranggen      

BUKAN CUMA CUAN, TETAPI JUGA DEDIKASI UNTUK NEGERI

Diterbitkan : - Kategori : Uncategorized

Menjadi dewasa adalah sebuah keniscayaan. Akan jadi apa nantinya, itulah yang menjadi pertanyaan. Semua orang pasti mempunyai cita-cita. Mewujudkannya harus dengan memeras keringat dan mengedepankan semangat yang kuat. Cita-cita boleh saja setinggi langit. Tekad yang bulat dan kerasnya usaha harus diperjuangkan demi mengalahkan berbagai tantangan yang menghimpit.

Pak Supri Hertanto, owner ALE berceramah di depan delegasi Spensa.
Siswa-siswa Spensa menyimak paparan ceramah.

Menghadapi masa depan yang tak menentu memerlukan trik jitu.  Hal yang paling tepat adalah menjadi diri sendiri dengan segala potensi yang dimiliki. Adapun menjadi pengusaha adalah sebuah cita-cita yang selalu didamba. Banyaknya bidang usaha menjadi ragam pilihan yang dapat diambil dan disesuaikan dengan potensi.

Delegasi Spensa berfoto bersama pengelola ALE.

Menyadari makin kompleksnya kehidupan pada masa mendatang, SMP Negeri 1 Mranggen (Spensa) berusaha memberikan berbagai bekal bagi siswa-siswa. Salah satu di antaranya adalah dengan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dalam bidang agribisnis. Harapannya, tentu saja, nantinya akan didapatkan hasil yang manis.

Tahap awal penyiapan benih melon. Sudah berkecambah, nih.

Menggandeng pengusaha muda, Spensa merealisasikan program ini. Enterpreneur sekaligus owner ALE, Supri Hertanto didapuk menjadi narasumbernya. Agrowisata Linggan Education (ALE), institusi dalam bidang agrowisata yang berada di area kecamatan Mranggen, Demak menjadi tempat belajar. Kepada siswa-siswa Spensa, pemilik ALE ini berbagi pengetahuan dan wawasan tentang berbagai aksi yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pengusaha dalam bidang agrikultur.

Dua keping lembaga sudah tumbuh.

“Di ALE, kita belajar tentang pembibitan, penanaman, perawatan dan pemanenan buah-buahan, terutama buah melon. Bukan cuma teori, tetapi juga praktiknya”, demikian sepotong kata yang disampaikan pak Supri pada pembukaan kegiatan beberapa saat lalu.

Siap-siap memindahkan benih ke polybag.
Menyiram adalah bagian dari perawatan.

Di lahan milik ALE, siswa-siswa diajari menyemai dan melakukan hal-hal lainnya. Selain di kawasan ALE, pak Supri Hertanto juga memberikan pendampingan pada pelaksanaan praktik budidaya melon di lapangan masing-masing.

Nah, yang ini, sudah dipindahkan ke lahan penanaman. Siram sesuai arahan, ya!

Selain dari Spensa, ALE ternyata juga sudah menerima banyak tamu. Kepada masyarakat terutama sekolah-sekolah, ALE membuka diri untuk memberikan edukasi. Pada kesempatan lain, pemilik ALE menyampaikan harapannya agar pada suatu saat nanti, di antara siswa-siswa yang belajar budidaya buah di ALE, akan ada petani-petani melon yang sukses. Hal ini membuktikan bahwa institusi yang digandeng Spensa ini (ALE) tidak hanya berorientasi pada untung dan rugi, tetapi juga bakti.

Pak Supri memberi pendampingan dalam setiap tahap belajar.
Galon-galon bekas siap menjadi lahan penanaman melon di Spensa.
Bersama siswa, pak Supri meninjau lahan belakang kelas Spensa yang akan ditanami melon.

Masih banyak institusi lain yang dirangkul untuk turut serta memberikan bekal bagi masa depan siswa-siswa Spensa. Menjadi pengusaha atau cita-cita lainnya adalah pilihan mereka. Memberi motivasi, wawasan, arahan dan dukungan adalah tugas Spensa. Yang terpenting adalah, pada masa depan, mereka menjadi orang-orang yang sukses. Bukan cuma cuan, tetapi juga memberikan dedikasi bagi kemajuan negeri.

Sampai jumpa lagi. Spensa terus melaju dan makin bermutu.

Salam bangga. Salam jaya Spensa. (AA)

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar