Penjajahan panjang yang merundung bangsa Indonesia pada masa lalu masih menyisakan luka. Rasa sakitnya masih lekat terasa. Kondisi ini perlu ditindaklanjuti dengan sikap bijaksana. Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional, mari kita bangkit dan hapuskan perihnya rasa sakit!
Jumat, 20 Mei 2022 SMP Negeri 1 Mranggen turut memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan yang diselenggarakan dengan apel sederhana ini terasa begitu hikmat. Di lapangan voli yang biasa digunakan sebagai tempat upacara itu, segenap peserta apel, mulai dari guru hingga siswa menyimak paparan dari pembina apel dengan penuh penghayatan. Paparannya begitu merasuk dalam pikiran dan perasaan.
Ya, dalam pidatonya, Dra. Dian Nayawati Saraswati Utami, sebagai pembina apel memaparkan sejarah penjajahan yang membuat bangsa Indonesia begitu terpuruk. Kejamnya penjajahan mengakibatkan jiwa dan raga bangsa Indonesia benar-benar remuk. Akibatnya, hingga saat ini mentalitas sebagian rakyat Indonesia masih buruk. Dibutuhkan jiwa yang kuat agar bangsa Indonesia kembali bangkit dan bersemangat.
“Penjajahan terjadi karena pada saat itu bangsa Indonesia adalah bangsa yang masih bodoh. Untuk itu, melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional hari ini, mari kita bangkit! Belajarlah agar kita tidak kembali dijajah!” demikian pesan penting yang disampaikan oleh Dra. Dian Nayawati Saraswati Utami.
Sebelumnya, pada tanggal 14 Mei 2022 juga dilaksanakan upacara serupa. Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini ditunda pelaksanaannya karena bertepatan dengan libur hari raya Idul Fitri. Secara nasional, upacara ini kemudian digelar secara serentak pada tanggal 14 Mei 2022 sesuai dengan instruksi dari Kementrian Pendidikan Republik Indonesia. Dalam upacara tersebut, Dra. Sri Tutik Cahyaningsih, M.Pd menyampaikan paparan tentang pentingnya pendidikan terutama bagi generasi penerus. Pesan agar siswa-siswa belajar dengan tekun juga disampaikan oleh plt. Kepala SMP Negeri 1 Mranggen tersebut.
Pendidikan merupakan aset yang sangat berharga. Ketiadaannya menimbulkan begitu banyak dampak negatif dan malapetaka. Salah satunya adalah penjajahan. Sebagai bangsa yang saat ini telah merdeka, mari kita berupaya dengan sekuat tenaga agar penjajahan dan penindasan tidak lagi melanda. Oleh karena itu, belajarlah agar kita tidak kembali dijajah!
Salam jaya Spensa. (AA)
Beri Komentar