Jika suatu ketika Anda menghadiri atau mengikuti event-event kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Demak, Anda akan mendengar SMP Negeri 1 Mranggen disebut-sebut namanya. SMP yang berlokasi di sektor barat daya kabupaten Demak, tepatnya di desa Mranggen yang berbatasan langsung dengan wilayah kota Semarang dan kabupaten Ungaran ini adalah salah satu sekolah favorit di kabupaten Demak. Sekolah ini hampir tidak pernah absen mengikuti berbagai event kejuaraan.
Para kontestan dari sekolah-sekolah lainnya biasa dibuat ketar-ketir oleh tim SMP Negeri 1 Mranggen atau yang akrab disebut Spensa. Berbagai gelar dan piala serta piagam penghargaan selalu direbut dan dibawa pulang. Prestasi selalu berhasil dicatatkan setiap kali berpartisipasi dalam kompetisi.
Dalam kejuaraan olahraga semacam POPDA, OOSN, KOSN, serta kompetisi nonolahraga sejenis kepramukaan, MAPSI dan OSN, SMP Negeri 1 Mranggen adalah sebuah nama yang sangat patut diperhitungkan. Pun demikian dengan kejuaraan yang baru-baru diikuti, Spensa berhasil mencatatkan nama sebagai pemegang predikat dalam kompetisi KIHAJAR.
Kompetisi KIHAJAR atau KIHAJAR STEM merupakan sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Kompetisi ini digagas oleh Mendikbudristek RI, Nadim Makariem. Program KIHAJAR (Kita Harus Belajar) atau KIHAJAR STEM diselenggarakan sebagai wadah eksplorasi untuk peserta didik pada satuan pendidikan. Sasarannya adalah SD, SMP, SMA & SMK. Para peserta lomba dipacu untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi serta berkomunikasi dalam mengembangkan proyek atau menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Soal-soal yang disajikan berbasis pada materi lintas mata pelajaran yakni sains (IPA), teknologi, engineering dan matematika.
Dengan pembimbingan dan pendampingan dari pengajar IPA, Endah Cipta Ningrum, S.Si., M.Pd., tiga siswa Spensa bertarung mengejar prestasi. Mereka adalah Hisyam Rizquna S. (9B) yang didampingi dua rekannya, Keisya Gladis O. (9B) dan Elvina Octa A (9A). Dengan aplikasi dari BPTIK (Balai Pusat Teknologi, Informasi, Komunikasi) yang terpusat secara nasional, soal-soal dikerjakan secara online. Mereka berhasil meraih peringkat 4 pada tahap Basic dan ranking 3 tingkat provinsi Jawa Tengah pada babak Intermediate. Dengan demikian, mereka berhasil memperoleh kunci untuk melaju pada babak berikutnya, yakni level Advance.
Keberhasilan tim Spensa dalam KIHAJAR ini, sebelumnya, telah didahului dengan pencatatan prestasi dalam kompetisi serupa. Pada 16 Mei 2023 lalu, kontingen Spensa juga diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten Demak. Salah satu anggota kontingen, Hisyam Rizquna Sutiyono berjaya mendapatkan predikat juara melalui lomba perseorangan mata pelajaran IPA (Biologi dan Fisika). Adapun dua rekannya, yakni Keisya Gladis O. dan Faricha Binta T. masih harus meningkatkan kualitas masing-masing.
Spensa merupakan sebuah lembaga pendidikan setingkat SLTP yang berdiri pada tahun 1962. Dengan usia yang dapat dikatakan sangat matang, SMP ini merupakan sekolah yang mempunyai kematangan pula dalam manajemen sekolah, termasuk dalam pengelolaan penyertaan kompetisi para siswa. Maka, tak diragukan lagi segudang prestasi berhasil diraih oleh siswanya.
Meski kaya akan berbagai pengalaman, Spensa tidak akan puas dengan raihan prestasi yang telah didapatkan. Pada kejuaraan-kejuaraan yang akan datang, spensa akan terus menggantungkan harapan. Spensa akan selalu berupaya meningkatkan diri untuk terus melaju agar makin bermutu. Sampai jumpa lagi pada liputan membanggakan berikutnya.
Salam semangat. Salam jaya Spensa. (AA)
Beri Komentar